Selasa, 31 Maret 2015

Cara Membuat Batik Secara Singkat

Cara Membuat Batik Secara Singkat – Cara Membuat Batik Secara Singkat

Batik bukanlah jenis kain seperti halnya sutera, katun, shantung, dan lain-lain. Hampir semua jenis kain dapat bermotif batik. Maka dikenal batik sutera, batik katun, batik shantung, atau batik polyester yang penamaannya mengacu kepada jenis kain yang bermotif batik. Belakangan bahkan dikenal batik yang berbahan kain jins dan kain tebal lain. Dengan teknik sablon, dengan mudah motif batik diterakan pada berbagai jenis kain.

a. Alat

1. Canting, canting ada berbagai macam, ada yang lubangnya kecil, sedang, atau besar. Saya menggunakan yang sedang.

2. Kompor batik

3. Wajan kecil

4. Kuas, kuas juga banyak macamnya, jika design batiknya kecil-kecil, anda bisa menggunakan kuas yang kecil, jika designnya besar atau tidak terlalu rumit maka bisa menggunakan kuas yang besar, atau menggunakan kuas yang sedang.

Gawangan (jika diperlukan), dalam proses pembuatan batik pertama saya ini, saya tidak menggunakan gawangan, saya menggunakan koran dan mewarnai di lantai :D

Fungsi dari gawangan sendiri adalah memudahkan kita untuk mewarnai batik agar warnanya tidak meluber kemana-mana.b. Bahan

1. Kain mori khusus batik ukuran 1x1m (ukuran bisa disesuaikan menurut keinginan)

2. Malam/lilin batik

3. Warna batik, di warna batik ini ada bermacam-macam. Remasol, Naptol, dan lain-lain. Di proses pembuatan batik saya, saya menggunakan warna batik remasol.

4. Penguat warna (waterglass)

c. Cara membuat

1. Buatlah design batik sesuai keinginan. Design batik saya: (klik gambar untuk memperbesar)

2. Gambarlah design batik tersebut di atas kain dengan menggunakan pensil agar mempermudah proses-proses selanjutnya.

3. Jika sudah design sudah selesai di gambar di kain, selanjutnya adalah proses menyanting. Proses menyanting dibutuhkan kesabaran yang amat sangat. Karena di proses ini kita berhadapan dengan api dan malam yang panas.

4. Cantinglah design yang sudah selesai di gambar di atas kain, saat menyanting kita harus memastikan bahwa malam/lilin yang kita cantingkan pada kain sudah benar-benar panas, jika belum panas maka malam tersebut tidak akan tembus sampai ke belakang kain, tetapi jangan juga terlalu panas, karena akan membuat cantingan kita meluber. Berhati-hatilah saat menyanting.

5. Jika selesai menyanting, proses berikutnya adalah memberi warna. Saya menggunakan warna remasol.Warna remasol ini berbentuk bubuk jadi, kita harus mencapurnya terlebih dahulu dengan air. Jika menginkan warna yang terang maka berilah air yang lumayan banyak, jika ingin warna yang terang kurangilah airnya. Warna remasol ini dapat kita campur, misalnya warna kuning kita campur dengan warna biru dan diberi banyak air, maka warna tersebut menjadi hijau muda.

6. Kuaskan warna remasolnya pada bagian-bagian kain, sesuaikan dengan design.

7. Jika selesai mewarnai, maka kita harus menjemurnya. Jika batik kita sudah benar-benar kering maka kita memasuki proses memberi penguat.Cara memberi penguat yang gampang adalah dengan cara dicelup, tetapi saya menggunakan proses menguas, sama seperti mewarna.

8. Setelah diberi penguat, kain kita harus dijemur terlebih dahulu. Jika sudah kering, selanjutnya adalah proses melorot/menghilangkan malam. Cara melorot malam adalah kain yang sudah diberi warna dan penguat dicelupkan ke air panas. Lakukan berulang-ulang sampai malam benar-benar hilang.

9. Jika malam sudah berhasil di lorot, cucilah dengan bersih jika masih ada sisa-sisa malam di kain, kemudian jemur, kemudian setrika.

10. Batik sudah selesai dibuat :D

11. Proses pembuatan batik yang paling susah menurut saya di bagian mewarna. Karena kita harus bersiap dengan malam lagi, jika malam tidak menembus sampai ke belakang kain, maka warnanya akan meluber ke bagian yang tidak diinginkan. Jadinya batik saya banyak sekali warna-warna yang tidak saya inginkan, tetapi saya bangga dengan hasil batik saya sendiri :D Kalian juga harus mencobanya! Lestarikan budaya Indonesia :D

Cara Membuat Batik Secara Singkat



Cara Membuat Batik Secara Singkat

#Batik, #Cara, #Membuat, #Secara, #Singkat

Cara Pembuatan Batik Dari Awal Sampai Akhir

Cara Pembuatan Batik Dari Awal Sampai Akhir

Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

Canting sebagai alat pembentuk motif,

Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

Lilin (malam) yang dicairkan

Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Pembuatan Batik Dari Awal Sampai Akhir,Batik Dari Awal Sampai Akhir,Batik Indonesia



Cara Pembuatan Batik Dari Awal Sampai Akhir

#BatikDariAwalSampaiAkhir, #BatikIndonesia, #CaraPembuatanBatikDariAwalSampaiAkhir

Sejarah Batik Celup

sejarah batik celup


Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.


Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain.


Membatik pada hakikatnya sama dengan melukis di atas kain dengan menggunakan canting sebagai alatnya dan cairan malam sebagai bahan untuk melukisnya. Seni batik adalah seni budaya yang kaya nilai-nilai kehidupan manusia dan lingkungan. Artinya dalam seni batik orang akan merasakan denyut nadi dari semangat bangsa Indonesia dari keyakinannya, pandangan hidupnya, dan tujuan masa depannya.


Pengertian batik adalah memberikan motif pada media dengan proses tutup celup. Berbagai macam motif batik yang diterapkan pada benda-benda menjadikan benda tersebut banyak digemari dan diminati oleh masyarakat, khususnya hasil batik pada kain.


Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti : pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. Secara estetis (keindahan) batik juga bisa dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti: batik lukis yang bisa di bingkai dan bisa dijadikan perhiasan.


Di era globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai magic dan hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi batik bisa dijumpai di mana-mana dengan motif yang beragam, batik bukan hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para Tourisme yang berkunjung ke Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik perlu dikembangkan dengan motif-motif yang beragam, untuk menambah kekayaan motif-motif batik.

Motif ini kemudian identik dengan kaum hippies dan menjadi bagian dari hippie style, sama halnya dengan rambut gondrong dan ikat kepala. Baju ikat celup semakin popular saat para musisi rock menggunakannya sebagai pakaian panggung, misalnya almarhum Jimmy Hendrix dan Janis Joplin.


Di Indonesia sendiri, baju yang kerap dijual dengan sebutan baju bali, baju reggae, baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini memang baru popular setelah Giring, vokalis band Nidji, memakainya dalam video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji pun kemudian memakai kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia Awards 2008. Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan menghiasi gerai-gerai pakaian di tanah air.


.


Sejarah Batik Celup,Batik Celup,Batik Indonesia



Sejarah Batik Celup

#BatikCelup, #BatikIndonesia, #SejarahBatikCelup

Teknik Pembuatan Batik Aceh

Teknik Pembuatan Batik Aceh

Walaupun tradisi membatik bukanlah tradisi masyarakat Aceh, ternyata di bumi Serambi Mekkah ini juga memiliki kerajinan batik dengan beragam motif khasnya. Sudah sejak ratusan tahun lalu masyarakat Aceh memakai kain batik, ketika datangnya orang-orang dari pulau Jawa ke Aceh. Tak ada kepastian tahun dan catatan sejarah yang menjelaskan mengenai kedatangan orang Jawa ke Aceh.

Motif Batik Aceh terlihat unik dan khas karena menggunakan unsur alam dan budaya Aceh dalam paduan warnanya. Warna yang digunakan pada Batik Aceh lebih dominan pada warna-warna yang cerah seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan lain sebagainya. Keberanian memainkan warna itulah yang memberikan kesan unik dan glamor.

Jarang sekali penggunaan motif binatang pada Batik Aceh, hal tersebut dikarenakan larangan syariat Islam untuk menggambarkan makhluk bernyawa dalam pembuatan kain batik. Pengaruh Islam yang kuat pun tercermin pada bentuk sulur, melingkar, dan garis pada tiap motif.

Bisa dua sampai tiga bulan lamanya untuk membuat satu lembar kain batik. Tetapi sejak ada teknik membatik yang lain (cap, printing, painting, bahkan sablon), pembuatan batik bisa dua sampai tiga hari saja. Kebanyakan Batik Aceh diproduksi bukan melalui tangan-tangan trampil membatik orang Aceh tetapi dari mesin-mesin pencetak batik (bisa cap bisa printing).

Pasca Aceh terkena musibah tsunami, Batik Aceh mulai gencar mendapat pembinaan dari pemerintah terutamanya melalui Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Sehingga di beberapa tempat di Aceh, seperti Banda Aceh dan Lhokseumawe terdapat sentra pembuatan Batik Aceh. Untuk melatih para pengrajin batik lokal sengaja didatangkan pelatih dari Jawa. Batik Aceh dapat kita temukan di sentra batik di Desa Meunasah Manyang, Kabupaten Aceh Besar.

Peran Pemerintah setempat untuk melestarikan Batik Aceh nampak pada anjuran kepada pegawai pemerintahan untuk memakai batik Aceh saat bekerja.

Dengan adanya Batik Aceh, maka khazanah perbatikan di Indonesia akan semakin kaya dan beragam. Corak, perpaduan warna hingga motif yang dihasilkan berbeda-beda tiap daerah, seolah tidak ingin meninggalkan ciri khas lokal.


Teknik Pembuatan Batik Aceh,Batik Aceh,Batik Indonesia



Teknik Pembuatan Batik Aceh

#BatikAceh, #BatikIndonesia, #TeknikPembuatanBatikAceh

Sejarah Batik Ceplokan

sejarah batik ceplokan

Sebagian besar Pola Ceplok itu merupakan pola-pola batik kuno yang terdapat pada hiasan arca di Candi Hindu/Budha dengan bentuk kotao-kotak, lingkaran, binatang, bentuk tertutup serta garis-garis miring.

Pola dasar yang terdapat pada candi Hindu di arca Ganesha dari Banon Borobudur, arca Hari Hara dari Blitar, Ganesha dari Kediri dan arca arca Parwati dari Jawa merupakan pola dasar dari pola Kawung.

Dasar pola Ceplok terdapat di arca Budha antara lain Budha Mahadewa dari Tumpang dan arca Brkhuti dari candi Jago.Terlihat dari uraian diatas pola Kawung merupakan pola ceplok tertua dan terdiri dari 4 ragam hias elips atau lingkaran yang disusun sedemikian rupa sehingga keempatnya besinggungan satu sama lainnya dan ditengahnya terdapat ragam hias Mlinjon.

Selanjutnya elips/lingkaran ini dimodifikasi dengan menambah ragam hias isen atau mengubah bentuk sehingga diperoleh pola kawung yang indah dan beragam dengan nama beragam pula, antara lain kawung prabu, brendi, geger mendut, gelar, sisik dan sebagainya.

Dari ukuran lingkaran juga diciptakan berbagai pola seperti kawung ndil, sen, benggol, semar, raja dan lainnya.

ntinya itu melambangkan empat arah (penjuru) utama dalam agama Budha. Pada dasarnya, ceplok merupakan kategori ragam hias berdasarkan pengulangan bentuk geometri, seperti segi empat, empat persegi panjang, bulat telur, atau pun bintang. Ada banyak varian lain dari motif ceplok, misalnya ceplok sriwedari dan ceplok kecil. Batik truntum juga masuk kategori motif ceplok. Selain itu, motif ceplok juga sering dipadupadankan dengan berbagai bentuk motif lainnya untuk mendapat corak dan motif batik yang lebih indah.

Pola Kawung seperti halnya pola nitik, pola banji, pola ganggong karena jumlahnya sangat banyak sering dikelompokan sebagai pola tersendiri. Dengan demikian pembagian golongan dalam pola geometris menjadi golongan Ceplokan, golongan pola Kawung, Pola Nitik, Pola Ganggong, Pola Banji, Pola Parang dan pola Lereng.

Pola Ceplok kuno Yogyakarta adalah dari keraton Kotagede [Mataram] sedangkan pola Ceplok Surakarta diciptakan setelah pembagian kerajaan Mataram menjadi dua.

Kadang ada pola yang dinamakan sama tetapi polanya beda antara satu tempat dan lainnya, seperti pola ceplok Yogya kadang mempunyai nama sama dengan pola semen Surakarta, contohnya pola ceplok Kokrosono di Yogya kalau di Surakarta dikenal sebagai pola Semen.


Sejarah Batik Ceplokan,Batik Ceplokan,Batik Indonesia



Sejarah Batik Ceplokan

#BatikCeplokan, #BatikIndonesia, #SejarahBatikCeplokan

Cara Membuat Batik Non Geometris

Cara Membuat Batik Non Geometris – Cara Membuat Batik Non Geometris


Pengertian Ragam Hias Non Geometris


Ragam hias non geometris adalah ragam hias yang tidak menggunakan unsur garis dan bidang geometri sebagai bentuk dasarnya. Secara garis besar bentuk motif hias non geometris terdiri atas motif tumbuhan dan motif binatang.

Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

Canting sebagai alat pembentuk motif,

Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

Lilin (malam) yang dicairkan

Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Membuat Batik Non Geometris



Cara Membuat Batik Non Geometris

#Batik, #Cara, #Geometris, #Membuat, #Non

Cara Merawat Batik Tulis Lasem

Cara Merawat Batik Tulis Lasem

Keindahan Batik Tulis Lasem (Lasem Batik) harus selalu dijaga. Nilai artistik estetik kain, warna dan motif Batik Lasem jangan sampai rusak akibat tidak paham cara merawatnya. Tidak sulit merawat keindahan Batik Tulis Lasem. Ada tips standard yang biasa digunakan untuk merawat kain, warna, dan ornament motif Batik Lasem.

Berikut tips cara merawat dan menjaga keindahan Batik Tulis Lasem selengkapnya:

Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran. Atau, cuci baju batik dengan sampo rambut. Sebelumnya, larutkan sampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan design batik.

Mencuci model batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak model baju batik.

Saat mencuci desain baju batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.

Jangan mencuci batik dengan mesin cuci.

Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.

Jika sudah dijemur, hindari menyeterika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.

Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.


Cara Merawat Batik Tulis Lasem,Merawat Batik Tulis Lasem,Batik Indonesia



Cara Merawat Batik Tulis Lasem

#BatikIndonesia, #CaraMerawatBatikTulisLasem, #MerawatBatikTulisLasem

Cara Membuat Batik Tenun

Cara Membuat Batik Tenun


Batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.Kebudayaan ini menyebar di beberapa daerah dan menjadikan tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri bagi karya batik mereka.

Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang sudah diakui dunia sebagai produk budaya. Dalam literatur internasional, teknik melukis di atas kain yang menggunakan malam sebagai tintanya dan canting atau cetakan yang terbuat dari tembaga sebagai alat lukisnya dengan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan adalah seni kerajinan batik. Teknik ini dikenal sebagai wax resist dyeing.

Kendati batik tidak bisa dipisahkan dengan malam, bukan berarti produk ini tak bisaberkembang menjadi produk ramah lingkungan.batik justru menjadi produk budaya yang ramah lingkungan. Pasalnya semua batik yang ia produksi diwarnai dengan pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Semangat inilah yang terus didengungkan oleh Sancaya Rini dalam mengembangkan produk budaya yang berbasis lingkungan

Keistimewaan batik tenun, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit.

1. Benang Lawe, sebagai bahan baku

2. Benang direbus untuk menghilangkan lemak

3. Dijemur sampai kering

4. Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji

5. Disikat dengan sabut kelapa

6. Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain

7. Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan

8. Ditenun

9. Kain Lawon

10. Diputihkan, dicuci

11. Dijemur sampai kering

12. Dilengkreng/dipola

13. Isen-isen

14. Ditembok

15. Dicelup, dengan warna dasar

16. Diangin-anginkan hingga kering

17. Isen-isen

18. Celup warna yang dikehendaki

19. Diangin-anginkan

20. Dilorot, untuk memisahkan malam

21. Diangin-anginkan hingga kering


Proses Batik Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.


Cara Membuat Batik Tenun


Batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.Kebudayaan ini menyebar di beberapa daerah dan menjadikan tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri bagi karya batik mereka.

Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang sudah diakui dunia sebagai produk budaya. Dalam literatur internasional, teknik melukis di atas kain yang menggunakan malam sebagai tintanya dan canting atau cetakan yang terbuat dari tembaga sebagai alat lukisnya dengan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan adalah seni kerajinan batik. Teknik ini dikenal sebagai wax resist dyeing.

Kendati batik tidak bisa dipisahkan dengan malam, bukan berarti produk ini tak bisaberkembang menjadi produk ramah lingkungan.batik justru menjadi produk budaya yang ramah lingkungan. Pasalnya semua batik yang ia produksi diwarnai dengan pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Semangat inilah yang terus didengungkan oleh Sancaya Rini dalam mengembangkan produk budaya yang berbasis lingkungan

Keistimewaan batik tenun, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit.

1. Benang Lawe, sebagai bahan baku

2. Benang direbus untuk menghilangkan lemak

3. Dijemur sampai kering

4. Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji

5. Disikat dengan sabut kelapa

6. Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain

7. Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan

8. Ditenun

9. Kain Lawon

10. Diputihkan, dicuci

11. Dijemur sampai kering

12. Dilengkreng/dipola

13. Isen-isen

14. Ditembok

15. Dicelup, dengan warna dasar

16. Diangin-anginkan hingga kering

17. Isen-isen

18. Celup warna yang dikehendaki

19. Diangin-anginkan

20. Dilorot, untuk memisahkan malam

21. Diangin-anginkan hingga kering


Proses Batik Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.


Cara Membuat Batik Tenun,Membuat Batik Tenun,Batik Indonesia



Cara Membuat Batik Tenun

#BatikIndonesia, #CaraMembuatBatikTenun, #MembuatBatikTenun

Teknik Pembuatan Batik Madura

Teknik Pembuatan Batik Madura

Tekni Pembuatan pertama adalah: Kain Mori putih direndam dalam air bercampur minyak dempel dan abu sisa pembakaran kayu dari tungku. Direndam untuk satu hingga dua minggu.

Kedua: Dicuci. Pencucian ini dilakukan untuk menghilangkan zat yang melekat pada kain bawaan dari pabrik.

Ketiga: Setelah kain kering, proses peng-kanji-an dimulai. Bahan yang digunakan adalah sagu dari Ubi Kayu, Karena lebih menyerap ke dalam serat kain.

Keempat: Penggambaran pola pada kain. Sketsa motif yang akan dibatik mulai digambarkan pada kain yang telah dikanji ini.

Kelima: Pemakaian malam pada kain mulai dilakukan melalui proses diisen, dikurik, dan atau ditembok.

Keenam: Pewarnaan kain batik. ini bisa berlangsung hingga dua kali. Namun untuk kain batik genthongan proses pewarnaannya bisa lebih lama karena proses pewarnaannya dilakukan dengan cara di rendam dalam wadah gentong selama berbulan-bulan bahkan sampai dengan tahunan. Karena semakin lama proses perendaman dilakukan, warna kain akan semakin pekat dan melekat kuat pada kain selama puluhan tahun kedepan tanpa mengalami penurunan kualitas warna selama proses perawatan dan penyimpanan-nya sesuai dengan yang di anjurkan.

Proses Ketujuh: Kain batik tersebut akan dilorot. Yaitu untuk menghilangkan malam yang melekat pada kain, caranya dengan memasukan kain ke dalam air mendidih.

Setelah itu Penyikatan pada kain batik agar warna dapat melekat kuat yang kemudian diikuti dengan proses penjemuran di bawah terik matahari.

Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan;


Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut.


Karet bisa diganti dengan tali, yang penting ikatannya harus kencang;


Garam dan cuka digunakan sebagai tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur;


Gunakan satu wadah (bejana/panci) untuk satu warna saja;


Pada praktek ini, sebaiknya wadah yang digunakan khusus untuk pembuatan Jumputan atau batik ikat celup. Namun jika wadah tersebut akan digunakan untuk keperluan lain, selesai praktek, bersihkan dengan baik bejana/panci yang telah digunakan sebagai wadah proses mewarnai hingga benar-benar bersih.


Kain hasil praktek Jumputan (Batik Ikat Celup) ini biasanya digunakan sebagai taplak meja dalam pertemuan Orang Tua/Wali Siswa/i dengan pihak sekolah.


Teknik Pembuatan Batik Madura,Batik Madura,Batik Indonesia



Teknik Pembuatan Batik Madura

#BatikIndonesia, #BatikMadura, #TeknikPembuatanBatikMadura

Cara Membuat Batik Secara Tradisional

Cara Membuat Batik Secara Tradisional – Cara Membuat Batik Secara Tradisional

Batik bukanlah jenis kain seperti halnya sutera, katun, shantung, dan lain-lain. Hampir semua jenis kain dapat bermotif batik. Maka dikenal batik sutera, batik katun, batik shantung, atau batik polyester yang penamaannya mengacu kepada jenis kain yang bermotif batik. Belakangan bahkan dikenal batik yang berbahan kain jins dan kain tebal lain. Dengan teknik sablon, dengan mudah motif batik diterakan pada berbagai jenis kain.

Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

Canting sebagai alat pembentuk motif,

Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

Lilin (malam) yang dicairkan

Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Membuat Batik Secara Tradisional



Cara Membuat Batik Secara Tradisional

#Batik, #Cara, #Membuat, #Secara, #Tradisional

Cara Membuat Usaha Batik

Cara Membuat Usaha Batik


Usaha modal kecil merupakan bisnis sampingan paling mudah di internet. Mencari uang di internet tidak harus dengan biaya besar. Banyak usaha rumahan lewat internet yang tanpa modal. Saya selalu menyarankan kepada kawan-kawan yang masih belajar agar mencari usaha dengan modal kecil. Hal ini untuk menghindari risiko kerugian dan kekecewaan yang bisa berakibat putus asa.

Memulai bisnis batik tidak harus dengan modal besar. Dengan adanya berbagai fasilitas perangkat digital, usaha batik bisa dilakukan dengan modal kecil. Pemamfaatkan internet melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau bahkan blackberry bisa menjadi media pemasaran yang ampuh.

Digital marketing semakin mempermudah kita dalam menjalankan usaha rumahan jual batik. Pemanfaatan media online merupakan sebuah keniscayaan di era digital ini. Semuanya bisa dilakukan hanya dari dalam rumah sambil melakukan aktifitas sehari-hari. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa bisnis batik tidak perlu modal besar.

Internet ibarat hutan belantara. Di dalamnya ada emas tapi juga ada binatang buas. Bagi yang belum paham liku-liku cari uang di internet bisa tersesat di dalamnya. Untuk itu, dalam proses belajar sebaiknya cari usaha modal kecil atau bahkan tanpa modal. Setelah dapat penghasilan dan tahu lebih banyak tentang usaha rumahan lewat internet, saatnya anda mengeluarkan modal untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi.


Beberapa web yang menawarkan peluang usaha modal kecil sudah pernah saya tulis di blog ini. Banyak di antaranya bahkan menawarkan usaha tanpa modal. Anda boleh mencoba dan jika diminta membayar, silakan anda tulis komentar berupa keluhan di blog. Tapi, kalau anda sudah mendapatkan uang dari link web yang saya rekomendasikan, tidak perlu komentar atau testimoni. Ajak saja teman anda untuk bergabung dan secara bersama-sama mendapatkan uang dari internet.


Salah satu upaya kami untuk memfasilitasi para pebisnis yang akan mengawali usaha butik maupun pedagang kain batik adalah membuka layanan grosir batik madura secara online. Kemudahan order secara online akan menghemat biaya dan waktu anda dalam memenuhi stok permintaan kain batik.

Tips Memulai Bisnis Batik

Lakukan survey pasar terhadap kecenderungan selera konsumen batik dari waktu ke waktu.

Pilihlan motif-motif batik yang paling banyak dicari dan menjadi trend mode masa kini.

Lakukan pemasaran secara online melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, atau membuat toko online.

Pemberian diskon merupakan cara terbaik mendapat konsumen setia.

(+) Melayani dengan sepenuh hati.


Cara Membuat Usaha Batik,Membuat Usaha Batik,Batik Indonesia



Cara Membuat Usaha Batik

#BatikIndonesia, #CaraMembuatUsahaBatik, #MembuatUsahaBatik

Cara Membuat Batik Lasem

Cara Membuat Batik Lasem – Cara Membuat Batik Lasem


bahan yang digunakan untuk kain batik kebanyakan berupa kain mori yang murah serta mudah diperoleh. Namun seiring perkembangan batik, permintaan akan bahan batik tulis yang lebih halus semakin meningkat. Maka kain batik tidak lagi hanya terbuat dari mori, tetapi jenis bahan lain seperti kain katun, kain rayon, kain rami hingga sutra semakin banyak diminati disesuaikan dengan kalangan pemakai.

Mengetel, menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Setelah itu mori diuleni lagi dan dijemur kembali, lalu diuleni dan dijemur kembali. Proses ini diulang sampai tiga minggu lamanya lalu dicuci sampai bersih. Proses ini dilakukan agar nantinya zat warna yang digunakan dalam proses membatik bisa meresap kedalam serat kain dengan sempurna.

Mola, proses memberi pola sesuai dengan motif. Pola batik biasanya sudah dibuat sebelumnya pada kain, bisa dengan cara menjiplak dari pola batik yang sudah ada. Tetapi, tidak jarang pembatik profesional yang sudah mahir langsung menggoreskan pola yang ada diingatan mereka langsung ke kain dengan menggunakan canting.

Nglengkreng, setelah kain batik diberi pola motif utama, tahap selanjutnya ialah memberikan detail pada motif-motif tersebut. Proses pemberian detail pada motif ini sudah tidak sesulit seperti tahap membuat pola yang dilakukan sebelumnya, namun biasanya proses ini dilakukan oleh pembatik yang sama. Pemberian detail pasa kain batik tentunya disesuaikan dengan motif yang dibuat pada saat pembuatan pola. Proses mola dan nglengkreng ini membutuhkan waktu yang cukup lama serta paling membutuhkan ketelitian yang tinggi dari para pembatik.

Isen-isen, mengisi bagian-bagian kain yang masih kosong dengan ornamen-ornamen. Proses ini tidak bisa sembarang dilakukan dengan memberikan ornamen, tetapi juga harus memperhatikan motif dari kain batik itu sendiri. Proses ini bagi kalangan yang paham akan motif batik memiliki makna yang berbeda-beda dan menunjukkan kekhasan dari setiap daerah. Isen-isen pada batik Lasem berupa sawut yang berbeda dengan sawutan pada batik Yogyakarta maupun Solo. Sawut pada batik Lasem lebih seperti garis melengkung yang berkepala diujungnya.

Nerusi, membatik dengan mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusan di sebaliknya. Nerusi tidak berbeda dengan mola dan batikan pertama berfungsi sebagai pola. Tujuan utama nerusi untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas sisi lainnya.

Nembok, adalah menutup gambar dengan malam. Ini merupakan tahap awal dalam proses pewarnaan batik. Sebuah batikan tentu tidak seluruhnya diberi warna, atau akan diberi warna yang bermacam-macam pada waktu proses penyelesaian menjadi kain. Bagian-bagian yang tidak akan diberi warna, atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain, harus ditutup terlebih dahulu dengan malam. Cara menutupnya sama dengan cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting tembokan. Canting yang digunakan untuk proses nembok yaitu bercukuk besar.

Ngelir, yaitu memberi warna pada batik. Batik Lasem dikenal dengan warna merahnya yang khas, seperti warna merah darah ayam, yang tidak bisa ditiru oleh pengrajin batik kota lain. Konon, warna itu tercipta karena unsur mineral dalam air yang dipakai untuk mbabar (salah satu proses pewarnaan). Dengan warna merah tersebut muncullah batik bangbiru, batik bangjo, serta batik tiga negeri. Batik tiga negeri adalah batik yang diwarnai di tiga tempat: merah di Lasem, sogan di Solo dan biru di Pekalongan. Proses pewarnaan batik sendiri dilakukan dalam sebuah bak khusus pewarnaan.

Lorot, proses menghilangkan lapisan lilin yang terdapat pada kain dengan cara merebus dalam air panas. Tujuannya untuk memperjelas motif yang telah digambar sebelumnya.

Proses terakhir adalah menjemur kain yang sudah dilorot hingga kering. Kemudian barulah batik yang sudah kering tersebut dilapisi dengan wax serta dipress. Batik siap dipasarkan.


Cara Membuat Batik Lasem



Cara Membuat Batik Lasem

#Batik, #Cara, #Lasem, #Membuat

Cara Membuat Batik Indramayu

Cara Membuat Batik Indramayu – Cara Membuat Batik Indramayu

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Membuat Batik Indramayu



Cara Membuat Batik Indramayu

#Batik, #Cara, #Indramayu, #Membuat

Senin, 30 Maret 2015

Cara Merawat Batik Printing

Cara Merawat Batik Printing


Jika Anda mempunyai batik sutera atau batik dengan harga yang mahal, maka perawatannya pun juga harus lebih intensif. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merawat baju batik, agar tetap awet dan memiliki warna yang indah seperti baru. Berikut ini adalah beberapa cara mencuci dan merawat baju batik Print

Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran. Atau, cuci baju batik dengan sampo rambut. Sebelumnya, larutkan sampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan design batik.

Mencuci model batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak model baju batik.

Saat mencuci desain baju batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.

Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.

Jika sudah dijemur, hindari menyeterika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.

Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas Koran

Simpanlah batik tulis, baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang tidak lembab dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung.


Untuk kain batik, bungkus dengan kertas pembungkus kimono atau jenis kertas lain yang tidak bersifat asam. Beri bebauan yang dapat mengusir ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami atau biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena berisiko merusak warna.


Cara Merawat Batik Printing,Merawat Batik Printing,Batik Indonesia



Cara Merawat Batik Printing

#BatikIndonesia, #CaraMerawatBatikPrinting, #MerawatBatikPrinting

Proses Pembuatan Batik Garutan

Proses Pembuatan Batik Garutan


Batik Garutan merupakan salah satu contoh hasil karya seni terapan yang didapatkan dari turun-temurun sejak zaman dahulu, mengapa disebut seni terapan? Karena selain sebagai hasil karya manusia yang indah batik juga dapat dipakai untuk berbagai keperluan manusia,


Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :

Langkah awal adalah menyiapkan kain yang akan dibatik.Kain ini kemudian diberi minyak khusus yang dibuat dari buah camplong bernama minyak dempel.Caranya adalah dengan mencelup kain dalam minyak dan menjemurnya tiga kali sehari selama dua minggu. Tujuannya adalah agar gerakan pengrajin batik melukis diatas kain mejadi lebih halus dan serat kain menjadi lebih rapat.Setelah itu,barulah dilakukan proses menggambar motif awal batik diatas kain.

Untuk proses perendaman warna,dilakukan dengan merendam kain pada gentong yang ditempatkan di suatu ruang yang kedap cahaya. Gentong dipakai untuk merendam kain batik berbahan pewarna alami, seperti kulit mengkudu, buah jelawe, kulit pohon jati, kayu jambal, tawas, dan jirek.


Pengrajin batik akan mencelup-celupkan kain batik dalam gentong,mendiamkannya selama 24 jam,lalu mengulang mencelup-celupkannya lagi.Hal ini dilakukan selama enam bulan sampai satu tahun.Hal inilah yang menyebabkan harga kain batik Gentongan mencapai dua hingga lima juta rupiah perpotongnya.Dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk membuatnya.

Ada yang menarik sekali dari batik Gentongan yang tidak terdapat pada kain batik dari daerah manapun juga,yaitu bahwa jenis batik ini dilukis pada kedua sisi kain,bagian sisi luar dan dalam.Tehnik pewarnaannya dengan menggunakan malam sengaja dibuat tidak menutup sempurna sehingga membentuk retakan-retakan alami yang indah.

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.


Proses Pembuatan Batik Garutan,Batik Garutan,Batik Indonesia



Proses Pembuatan Batik Garutan

#BatikGarutan, #BatikIndonesia, #ProsesPembuatanBatikGarutan

Cara Membuat Batik Lengkap

Cara Membuat Batik Lengkap – Cara Membuat Batik Lengkap


Bahan-bahan untuk membuat batik tulis:

• Kain

• Malam

• Pewarna

• Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

o Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

o Canting sebagai alat pembentuk motif,

o Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

o Lilin (malam) yang dicairkan

o Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

o Larutan pewarna


Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Membuat Batik Lengkap



Cara Membuat Batik Lengkap

#Batik, #Cara, #Lengkap, #Membuat

Cara Pembuatan Batik Bali

Cara Pembuatan Batik Bali


Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang sudah diakui dunia sebagai produk budaya. Dalam literatur internasional, teknik melukis di atas kain yang menggunakan malam sebagai tintanya dan canting atau cetakan yang terbuat dari tembaga sebagai alat lukisnya dengan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan adalah seni kerajinan batik.


Cara Pembuatan Batik Bali

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis:

Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

Canting sebagai alat pembentuk motif,

Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

Lilin (malam) yang dicairkan

Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Pembuatan Batik Bali,Batik Bali,Batik Indonesia



Cara Pembuatan Batik Bali

#BatikBali, #BatikIndonesia, #CaraPembuatanBatikBali

Minggu, 29 Maret 2015

Sejarah Batik Banyumas

sejarah batik banyumas

Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.

Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

Sejarah batik Banyumas tak lepas dari pengaruh budaya, seperti Yogyakarta dan Surakarta, maupun Pekalongan. Asal mula batik Banyumas memang belum dapat dilacak. Namun dari informasi para sesepuh dan penggiat batik Banyumas, disebutkan bahwa batik Banyumas muncul lantaran pengaruh berdirinya kademangan-kademangan di daerah Banyumas dan para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi di daerah Banyumas.


Aliran Sungai Serayu mengalir pelan-pelan mengiringi angin semilir yang menyejukkan hari yang panas itu. Orang-orang berlalu lalang mempersiapkan hari kemenangan Idul Fitri. Pasar tradisional yang tak jauh dari aliran Sungai Serayu, ramai dipenuhi pedagang dan pembeli.


Begitu pula di sebuah rumah yang hanya berjarak sepelemparan batu dari pasar tradisional itu, tepatnya Jalan Mruyung, Banyumas. Mobil dan sepeda motor berderet rapi di muka rumah itu. Sementara, di halaman rumah itu terhampar beberapa kain batik yang sedang dijemur.


Ketika kaki melangkah memasuki rumah tersebut, sebuah showroom batik menyapa pengunjung. Deretan batik dengan motif Banyumasan segera menyergap pandangan mata. Para pelayan pun segera menghampiri menjajakan dagangan batiknya.


Masih dalam satu atap, aktivitas lain berlangsung. Beberapa perempuan sedang memberikan motif pada kain-kain putih. Sementara yang lain, beberapa sudah nampak tua, melukis kain-kain dengan pena batiknya.


Ya, Banyumas juga menyimpan kekayaan batik. Pada tahun 1970-an batik Banyumas sempat populer. Namun kini, keberadaan semakin tergeser. Meski trend batik sedang naik daun, tapi batik Banyumas serasa sulit menembus kecenderungan itu.


Batik Banyumas kalah pamor dengan batik Pekalongan,Solo, dan Yogyakarta. Batik Banyumas di buat dengan tangan (tulis), cap, serta ada juga yang di sablon. Batik Banyumas memiliki ciri yang membedakan batik dari daerah lain. Warna asli Batik Banyumasan adalah coklat dan hitam dengan pelataran warna kuning tua.


Batik Banyumas dibedakan dari cara pembuatannya yakni batik cap dan batik tulis. Batik cap biasanya dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari, sedangkan batik tulis pengerjaannya bisa mencapai tiga sampai enam bulan.


Sejarah Batik Banyumas,Batik Banyumas,Batik Indonesia



Sejarah Batik Banyumas

#BatikBanyumas, #BatikIndonesia, #SejarahBatikBanyumas

Cara Pembuatan Batik danar Hadi

Cara Pembuatan Batik Danar Hadi


o Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

o Canting sebagai alat pembentuk motif,

o Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

o Lilin (malam) yang dicairkan

o Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

o Larutan pewarna


Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Pembuatan Batik danar Hadi,Batik danar Hadi,Batik Indonesia



Cara Pembuatan Batik danar Hadi

#BatikDanarHadi, #BatikIndonesia, #CaraPembuatanBatikDanarHadi

Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas

Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas – Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas


Langkah-langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut ini.

Alat dan Bahan :

Pensil tajam (saya sarankan menggunakan pensil mekanik) 1 buah,

Kertas HVS 1 lembar,

Penggaris atau Mistar (saya sarankan 30 cm) 1 buah,

Penghapus.

Langkah-langkahnya:

1. Gambar dengan menggunakan pensil satu bidang persegi panjang berukuran 24 x 18 cm di kertas HVS yang telah tersedia. Bagian dalam Persegi panjang ini selanjutnya akan digambar motif batik.

2. Buat di keempat sisi persegi panjang titik-titik berjarak 3 cm. Hubungkan garis-garis yang ada dengan menggunakan pensil secara menyilang sehingga tergambar bentuk-bentuk belah ketupat sebagai garis bantu.

3. Beri motif-motif yang Anda inginkan dengan menggunakan garis-garis bantu tersebut. Anda bahkan boleh menggambar garis bantu tambahan untuk menemukan pola hasil imajinasi Anda sendiri.

Tips 1: Disarankan demi hasil yang lebih baik, jangan gambar satu pola yang melibatkan bidang luas kertas yang besar atau jangan gambar satu pola dengan melibatkan lebih dari satu garis bantu belah ketupat. Alangkah lebih baik jika Anda menemukan pola kecil-kecil dengan detail yang tinggi. Sehingga setiap kotak memiliki satu pola (pada gambar saya saya menggunakan 1 pola untuk setiap

Tips 2: Sebaiknya Anda menciptakan pola yang sebagian besar pola tersebut bisa dibuat dengan bantuan penggaris. Walaupun menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga, namun dengan begitu Anda bisa mendapatkan pola dengan tingkat presisi yang tinggi di tiap pola pada bidang gambar Anda. Sehingga terlihat lebih rapi dan bersih serta teratur dan proporsional.

Tips 3 : Anda bisa saja menggambar satu pola yang melibatkan bidang yang luas. Namun disarankan bentuk pola tersebut benar-benar orisinil dan fully furnished yang dalam artian ramai dengan garis dan penuh dengan hiasan.

4. Lakukan penebalan pada pola yang telah Anda gambar dengan drawing pen. Anda bisa memilih ukuran mulai dari 0.1, 0.6, atau 0.8.

Tips 1: Sebaiknya Anda menggunakan 0.1. Karena menurut pengalaman saya, drawing pen ukuran 0.6 dan 0.8 tidak terlalu jauh berbeda. Karena Anda saya sarankan menggunakan pola yang kecil, maka penggunaan ukuran drawing pen lebih dari 0.1 membuat gambar batik Anda terkesan belepotan atau tidak rapi. Penggunaan 0.1 juga dimaksdukan agar bidang putih terlihat cukup banyak sehingga pola yang Anda buat terlihat lebih jelas dan detil.


Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas



Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas

#Batik, #Cara, #Di, #Kawung, #Kertas, #Membuat

Proses Pembuatan Batik Printing Sablon

Proses Pembuatan Batik Printing Sablon

Sablon atau Printing adalah salah satu jenis hasil proses produksi motif batik yang teknis pembuatannya melalui proses sablon manual (seperti pembuatan spanduk / kaos). Jika anda pernah melihat teknik pembuatan spanduk, nah batik sablon ini tidak jauh beda dari itu.Cuman bahan warna yang digunakan jelas beda kualitas dan mutunya.

Berbeda dengan batik cap, sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar.

Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.


Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut :

Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter

Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk atau kaos).

Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.

Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.

Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.

Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.

Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.

Ciri-ciri batik sablon printing adalah :

Motif bisa tidak berulang

Desain bisa lebih detail

Warna pada kain hanya tebal di salah satu sisi

Dengan teknik pembuatan yang bisa dikatakan tidak rumit, maka jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya.

Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing


Proses Pembuatan Batik Printing Sablon,Batik Printing Sablon,Batik Indonesia



Proses Pembuatan Batik Printing Sablon

#BatikIndonesia, #BatikPrintingSablon, #ProsesPembuatanBatikPrintingSablon

Teknik Membuat Batik Yogyakarta

Teknik Membuat Batik Yogyakarta

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Teknik Membuat Batik Yogyakarta,Membuat Batik Yogyakarta,Batik Indonesia



Teknik Membuat Batik Yogyakarta

#BatikIndonesia, #MembuatBatikYogyakarta, #TeknikMembuatBatikYogyakarta

Sejarah Batik Cap

sejarah batik cap


Raffles memperkenalkan penggunaan teknik batik cap di Indonesia pada awal abad ke 19. Ia membuat pakaian imitasi India dengan pola yang di cap seperti di India. Teknik ini berkembang di Palembang dalam sebuah periode. Dalam perkembangannya, pola cap dengan bahan malam ditemukan di Aceh pada akhir abad 19. Pola-pola cap ini juga banyak ditemukan di Jambi. Selain produksi sendiri,


di Jambi juga ditemukan kain-kain impor yang dibuat dengan teknik cap. Peninggalan alat kuno untuk membuat cap berbahan kayu, masih bisa ditemukan di Palembang. Penggunaan alat cap berbahan kayu ini merupakan pendahulu dari alat tembaga untuk membuat batik cap.

Membatik memang membutuhkan ketrampilan, ketelitian, dan ketelitan agar hasil batik bisa maksimal. Ketiga hal tersebut harus dimiliki oleh para seniman sehingga karya batik yang dihasilkan akan bagus. Meskipun cara pembuatan batik tersebut ada beberapa cara seperti batik tulis, batik cap, dan juga batik printing,


tapi pada dasarnya semua proses pembuatan batik tetap membutuhkan ketrampilan, ketelitian, serta ketelatenan. Dari proses pembuatan batik yang berbeda, maka alat pembuat batik yang dibutuhkan pastinya juga akan berbeda. Dalam artikel ini akan dibahas berbagai alat untuk pembuat batik berdasarkan proses pembuatannya.


Pada dasarnya alat dan bahan membatik cap dengan membatik tulis hampir sama. Perbedaannya hanya pada alat cantingnya dan wajan. Kalau dalam batik cap digunakan canting yang cara kerjanya mirip dengan stempel. Wajan yang digunakan pada batik cap mempunyai bentuk pipih dan datar, tidak seperti wajan pada batik tulis yang mempunyai bentuk cekung dan bundar.


Kompor termasuk alat utama dalam proses membatik dengan canting cap maupun tulis. Kompor berfungsi untuk mencairkan atau melelehkan lilin (malam). Selanjutnya pada wajan yang digunakan untuk membatik cap diletakkan kain goni di atas permukaannya, tujuannya agar cairan lilin malam dapat menempel secara merata pada penampang canting cap.


Meja cap yang digunakan dalam membuat batik cap terbuat dari kayu, yang pada bagian permukaan meja dilapisi dengan busa (spoon) yang sudah dilapisi dengan plastik perlak untuk mengoptimalkan hasil cap-capan dan sekaligus menghindari agar malam tidak lengket pada meja maka busa (spoon) harus dalam keadaan basah.


Sejarah Batik Cap,Batik Cap,Batik Indonesia



Sejarah Batik Cap

#BatikCap, #BatikIndonesia, #SejarahBatikCap

Cara Membuat Batik Solo

Cara Membuat Batik Solo – Cara Membuat Batik Solo

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Membuat Batik Solo



Cara Membuat Batik Solo

#Batik, #Cara, #Membuat, #Solo

Proses Pembuatan Batik Tiga Negeri

Proses Pembuatan Batik Tiga Negeri


tepatnya ketika zaman penjajahan, Lasem yang berada di pesisir pantai utara itu, memunculkan sebuah jenis batik yang sangat terkenal hingga saat ini, yakni batik tiga negeri. Disebut dengan istilah tiga negeri, sebab pada warna batik tersebut terdiri dari tiga warna, merah, biru indigo dan soga atau cokelat.


Yang unik lagi, disebut tiga negeri, karena dalam proses pewarnaannya dilakukan di tiga daerah. Untuk merah, pewarnaanya dilakukan di Lasem, untuk biru dilakukan di Kudus, sedang warna Soga pewarnaannya dilakukan di Yogyakarta atau Solo. Meski sebutannya tiga negeri, tapi semua proses pewarnaan tetap dilakukan di Lasem sendiri, mengingat perajin batik di Lasem sudah piawai membuat pewarnaan

1. Proses pembuatan batik tiga Negara adalah dengan menggambar pola yang diinginkan dengan menggunakan pensil pola. Masing-masing wilayah sentra pembuatan batik tulis di Indonesia memiliki karakter pola yang berbeda di dalam pembuatan batik tulis. Untuk daerah pesisir utara biasanya menyukai pola bergambar binatang atau tumbuhan dan memiliki ciri khas warna-warna yang berani. Contohnya batik tulis Pekalongan dan batik tulis Madura. Sedangkan wilayah tengah hingga ke selatan biasanya menyukai pola batik dengan gambar abstrak statis. Artinya pola berulang di keseluruhan kain. Contohnya batik tulis Yogyakarta.

2. Tehnik selanjutnya adalah proses menutupi pola gambar dengan lilin malam (wax). Tujuan proses pelapisan lilin pada pola ini adalah agar bagian pola yang terkena lilin malam akan tetap berwarna putih. Caranya: lilin malam (wax) diproses dengan dipanaskan (direbus) di atas kompor. Tehnik ini perlu hati-hati dan menggunakan api ukuran kecil karena lilin malam mudah terbakar jika bersentuhan dengan api. Setelah lilin mencair maka ditaruh ke dalam canting. Ditiup agar tidak terlalu panas yang dapat merusak kain. Lalu ditorehkan ke kain bagian pola yang akan dibiarkan tetap putih. Saat melapisi kain baik ini, tiup perlahan-lahan bagian yang dilapisi lilin malam agar mongering. Setelah proses pelapisan pola kain dengan lilin malam (wax) selesai, biarkan lilin mongering sempurna.


3. Setelah proses pelapisan lilin malam selesai, siapkan bahan pewarna muda yang ingin dipoleskan kepada kain. Tehnis pemilihan warna muda ini dilakukan agar jika terjadi kesalahan pewarnaan, maka lebih mudah dihilangkan warnanya dengan warna yang lebih tua. Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan mencelupkan kain mori ke dalam cairan pewarna atau mengkuaskan warna pada kain mori. Tehnik pencelupan banyak dipakai karena praktis dan cenderung proses pewarnaan merata ke seluruh kain. Lalu dijemur hingga kering.


4. Setelah kering, lakukan proses pelapisan lilin malam (wax) seperti pada point kedua. Kegunaan pelapisan lilin yang kedua ini untuk menutupi bagian yang berwarna muda untuk tetap dibiarkan warnanya. Proses kedua hingga proses keempat ini lakukan berulang-ulang untuk setiap warna yang dikehendaki. Dan yang perlu diperhatikan adalah warna paling tua (gelap) dilakukan terakhir. Tehnik dan proses ini dilakukan berulang-ulang hingga seluruh warna yang diharapkan telah terpenuhi.

5. Setelah selesai tehnis pewarnaan pada kain dalam pembuatan batik tulis ini, maka bagian terakhir dengan melakukan tehnis “Pelorodan”, yaitu tehnik pelepasan lapisan lilin malam (wax) dari kain mori.

cara membuat batik tulis

Proses tehnik “pelorodan” dilakukan dengan cara:

• Lilin dikerik dengan pisau

• Kain di rebus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu

• Tehnik pelepasan lilin dengan dilumuri bensin

• Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh

Dari keempat jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.

Demikian informasi tehnik dan proses pembuatan batik tulis yang bernilai sangat tinggi. Jika melihat tehnik yang cukup menyita waktu, tenaga dan konsentrasi ini, sudah selayaknya jika harga batik tulis sangat mahal di pasaran. Proses pembuatan batik tulis inilah yang menjadikan kain batik tulis menjadi hasil seni yang bernilai tinggi.


Proses Pembuatan Batik Tiga Negeri,Batik Tiga Negeri,Batik Indonesia



Proses Pembuatan Batik Tiga Negeri

#BatikIndonesia, #BatikTigaNegeri, #ProsesPembuatanBatikTigaNegeri

Sejarah Batik Grobogan

Sejarah batik grobogan


Kabupaten Grobogan dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Tengah, selain itu juga dikenal dengan makanan khasnya berupa sale pisang dan getuk lindri. Kabupaten Grobogan saat ini juga memiliki ikon produk lokal khas lain berupa batik tulis. Dulu Batik Grobogan sangat terkenal di eranya, yakni sekitar tahun 1938.


Batik Grobogan tempo dulu lebih condong bermotif Laseman. Namun sekarang, yang dikembangkan lebih ke arah motif tanaman seperti jagung, padi dan rumpun bamboo


Seperti batik tulis pada umumnya, Batik Grobogan juga diproduksi dengan bahan baku serta teknik pilihan. Pemilihan bahan baku menjadi sangat penting karena berkaitan erat dengan hasil dan kualitas akhir produknya. Batik terbuat dari kain pilihan, yaitu kain primisima serta pewarnaan pencelupan remasol.


Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan


mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.


Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.


Selain Sale Pisang dan Gethuk Lindri, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah juga memiliki ikon produk lokal lain yang tidak kalah menarik, yaitu Batik Tulis Grobogan. Meskipun belum lama diperkenalkan, namun respon masyarakat terhadap kreasi Batik Tulis Grobogan sangatlah bagus. Secara kualitas,


produk kreasi Batik Tulis Grobogan tidak kalah dengan daerah lain seperti Solo, Pekalongan, maupun Jogja. Bahkan dari segi corak atau motif, Batik Tulis Grobogan dikenal memiliki ciri khas berupa motif tanaman/ tumbuhan.


Kedelai, bambu, jati, dan jagung merupakan motif-motif yang menjadi ciri khas Batik Tulis Grobogan. Motif yang paling popular dan dijadikan sebagai ikon produk lokal Pemerintah Daerah Grobogan adalah motif bambu atau biasa disebut dengan “Pring Sedapur”. Seperti batik tulis pada umumnya, Batik Tulis Grobogan juga diproduksi dengan bahan baku serta teknik pilihan. Pemilihan bahan baku menjadi sangat penting.


Sejarah Batik Grobogan,Batik Grobogan,Batik Indonesia



Sejarah Batik Grobogan

#BatikGrobogan, #BatikIndonesia, #SejarahBatikGrobogan

Sejarah Hari Batik Di Indonesia

sejarah hari batik


Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian.pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang yang sering

digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

Berdasarkan sejarah batik telah berkembang sejak jaman Majapahit. Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit dimana batik telah dikenal pada saat itu. Tulung Agung merupakan kota di Jawa Timur yang juga tercatat dalam sejarah perbatikan.


Pada waktu itu, Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit hingga terjadilah aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit.


batik telah mulai dikenal sejak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada mulanya hanya dibuat terbatas oleh kalangan keraton. Batik dikenakan oleh raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh para pengikutnya inilah kemudian batik dibawa keluar keraton dan berkembang di masyarakat hingga saat ini


batik telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yaitu UNESCO. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO memasukkan batik dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia.


Penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional sendiri tercantum pada Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009. Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Kamis (2/10/2014), penetapan Hari Batik Nasional ini merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan martabat bangsa


Indonesia dan citra positif di forum internasional. Sebab, pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan dunia terhadap mata budaya Indonesia. Tujuan lainnya tentu saja untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia.


Hari Batik Nasional, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, adalah wujud rasa syukur dan pendorong untuk terus mengembangkan batik nasional.


belum banyak dari kita yang mengetahui tentang hari penting apa yang terdapat di setiap tanggal 2 Oktober. Memang tidak semua orang seperti itu dan bukan berarti langsung menghakimi, namun memang begitulah faktanya. Selalu ada banyak alasan mengapa kita sempat tak tahu ada hari penting di 2 Oktober.

Dalam kesempatan ini, kita akan menceritakan kembali mengapa tanggal 2 Oktober merupakan hari penting bagi bangsa Indonesia. Tepat 4 tahun yang lalu, Badan PBB untuk masalah kebudayaan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendaw


Sejarah Hari Batik Di Indonesia,Hari Batik Di Indonesia,Batik Indonesia



Sejarah Hari Batik Di Indonesia

#BatikIndonesia, #HariBatikDiIndonesia, #SejarahHariBatikDiIndonesia

Cara Membuat Batik Lukisan

Cara Membuat Batik Lukisan – Cara Membuat Batik Lukisan


Teknik dari seni lukis dapat diterapkan untuk menciptakan batik yang indah dan berbeda dengan batik pada umumnya. Prosesnya pun cukup sederhana sebagaimana halnya tahapan melukis. Dengan adanya kreasi seni melukis pada batik ini otomatis semakin menambah unsur perbatikan Indonesia yang kian dikagumi bangsa lain. Secara detail step membuat batik lukis adalah sebagai berikut.


Pertama, membuat sketsa di atas kain putih dengan menggunakan pensil. Sketsa motif ini biasanya bertema bebas sesuai keinginan, bahkan tidak jarang batik metode lukis memiliki gambar abstrak. Kedua yakni tahap pencantingan. Media yang dibutuhkan pada tahap ini meliputi canting, kuas, pelepah pisang, atau perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menciptakan batik berlukiskan motif yang diinginkan


Berikut step-step sederhana dalam membuat batik lukis/ lukisan batik :

1. Sketsa

Selembar kain putih di buat sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai keinginan. Motif yang digunakan bisa bebas sesuai ekspresi, misalnya pemandangan, abstrak, wayang, dll.


2. Pencantingan

Kain putih yang sudah selesai di buat sketsa, kemudian mulai dilakukan pencantingan. Selain dengan media canting, bisa digunakan media kuas, pelepah pisang, sapu lidi, kapas, dll untuk melukis tergantung ekspresi pelukis.


3. Pewarnaan

Pewarnaan bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan colet. Atau bisa dengan penggabungan kedua proses ini. Pewarnaan sintetis umumnya menggunakan naphtol, indigosol dan remazol. Tiap-tiap pewarna sintetis mempunyai pengunci tersendiri, gunanya untuk mengunci warna agar tidak mudah luntur nantinya. Misalnya remazol, penguncinya adalah dengan waterglass, dsb. Proses ke-2 dan 3 bisa dilakukan berulang-ulang.


4. Pelorotan

Setelah kain selesai dimalam dan diwarna juga di kunci, kain dimasukkan ke dalam air mendidih sebagai proses penghilangan malam. Setelah kain dikeringkan, maka jadilah sebuah lukisan batik yang indah.


Tujuan dari tahap pelorotan di dalam air mendidih tak lain untuk menghilangkan malam/ wax pada kain. Perpaduan antara teknik lukis dan budaya membatik telah menghasilkan harmonisasi karya seni yang indah. Dengan tema dan warna-warna yang cenderung bebas dan tidak mengenal pakem, batik lukis menjadi komoditas yang sangat diminati konsumen baik lokal maupun pecinta batik dari mancanegara.


Cara Membuat Batik Lukisan



Cara Membuat Batik Lukisan

#Batik, #Cara, #Lukisan, #Membuat

Cara Pembuatan Batik Banten

Cara Pembuatan Batik Banten


Batik banten adalah batik yang berasal dari provinsi Banten dan kearifan lokal yang tersisa dari pusat kerajaan pemerintah Islam Kesultanan Banten. eorang perajin batik Banten tengah mewarnai kain baik batik di Kampung Batik di daerah Kampung Kubil, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten,

Proses pembuatan batik Banten bisa dilakukan minimal 2 hingga 3 hari dan maksimal satu minggu untuk mendapatkan hasil yang sangat baik.


Proses Detail Pembuatan Batik Banten

Siapkan kain mori/ sutra, kemudian dibuat motif diatas kain tersebut dengan menggunakan pensil.

Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan

Nyalakan kompor/ anglo, letakkan malam/ lilin ke dalam wajan/ nyamplung, dan panaskan wajan dengan api kecil sampai malam/ lilin mencair sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/ anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.

Tahap selanjutnya, menutupi kain dengan malam/ lilin pada bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (sama dengan warna dasar kain). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Proses ini bertujuan agar pada saat pencelupan bahan/ kain kedalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam/ lilin tidak terkena pewarna.

Pada proses membatik dimulai dengan mengambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan/ goreskan canting dengan mengikuti motif. Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain, karena akan mempengaruhi hasil motif batik.

Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna atau diberi warna yang lain tertutup oleh malam/lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan. Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna. Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam/ lilin. Pewarnaan dilakukan dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.

Setelah dicelupkan dalam pewarna, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

Setelah kering dilakukan proses pelorodan, proses tehnik “pelorodan” dilakukan dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain di rebus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu, atau menggunakan tehnik pelepasan lilin dengan dilumuri bensin, kemudian Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh. Dari keempat jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.

Kain yg telah berubah warna tadi direbus dalam air panas. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan malam/ lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat jelas. Apabila diinginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses dapat diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yg kita inginkan.

Setelah kain bersih dari malam/ lilin dan dikeringkan, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam/ lilin menggunakan alat canting untuk menahan warna berikutnya.

selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua, dengan memberikan malam/ lilin lagi, pencelupan ketiga dst. Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.

Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.


Cara Pembuatan Batik Banten,Batik Banten,Batik Indonesia



Cara Pembuatan Batik Banten

#BatikBanten, #BatikIndonesia, #CaraPembuatanBatikBanten

Sabtu, 28 Maret 2015

Teknik Pembuatan Batik Secara Singkat

Teknik Pembuatan Batik Secara Singkat

Kain mori khusus batik ukuran 1x1m (ukuran bisa disesuaikan menurut keinginan)

Malam/lilin batik

Warna batik, di warna batik ini ada bermacam-macam. Remasol, Naptol, dan lain-lain. Di proses pembuatan batik saya, saya menggunakan warna batik remasol.

Penguat warna (waterglass)

c. Cara membuat

Buatlah design batik sesuai keinginan. Design batik saya: (klik gambar untuk memperbesar)

Gambarlah design batik tersebut di atas kain dengan menggunakan pensil agar mempermudah proses-proses selanjutnya.

Jika sudah design sudah selesai di gambar di kain, selanjutnya adalah proses menyanting. Proses menyanting dibutuhkan kesabaran yang amat sangat. Karena di proses ini kita berhadapan dengan api dan malam yang panas.

Cantinglah design yang sudah selesai di gambar di atas kain, saat menyanting kita harus memastikan bahwa malam/lilin yang kita cantingkan pada kain sudah benar-benar panas, jika belum panas maka malam tersebut tidak akan tembus sampai ke belakang kain, tetapi jangan juga terlalu panas, karena akan membuat cantingan kita meluber. Berhati-hatilah saat menyanting.


Jika selesai menyanting, proses berikutnya adalah memberi warna. Saya menggunakan warna remasol.Warna remasol ini berbentuk bubuk jadi, kita harus mencapurnya terlebih dahulu dengan air. Jika menginkan warna yang terang maka berilah air yang lumayan banyak, jika ingin warna yang terang kurangilah airnya. Warna remasol ini dapat kita campur, misalnya warna kuning kita campur dengan warna biru dan diberi banyak air, maka warna tersebut menjadi hijau muda.


Kuaskan warna remasolnya pada bagian-bagian kain, sesuaikan dengan design.

Jika selesai mewarnai, maka kita harus menjemurnya. Jika batik kita sudah benar-benar kering maka kita memasuki proses memberi penguat.Cara memberi penguat yang gampang adalah dengan cara dicelup, tetapi saya menggunakan proses menguas, sama seperti mewarna.

Setelah diberi penguat, kain kita harus dijemur terlebih dahulu. Jika sudah kering, selanjutnya adalah proses melorot/menghilangkan malam. Cara melorot malam adalah kain yang sudah diberi warna dan penguat dicelupkan ke air panas. Lakukan berulang-ulang sampai malam benar-benar hilang.

Jika malam sudah berhasil di lorot, cucilah dengan bersih jika masih ada sisa-sisa malam di kain, kemudian jemur, kemudian setrika.

Proses pembuatan batik yang paling susah menurut saya di bagian mewarna. Karena kita harus bersiap dengan malam lagi, jika malam tidak menembus sampai ke belakang kain, maka warnanya akan meluber ke bagian yang tidak diinginkan. Jadinya batik saya banyak sekali warna-warna yang tidak saya inginkan, tetapi saya bangga dengan hasil batik saya sendiri :D

Kalian juga harus mencobanya! Lestarikan budaya Indonesia :D

Teknik Pembuatan Batik Secara Singkat,Batik SeSingkat,Batik Indonesia



Teknik Pembuatan Batik Secara Singkat

#BatikIndonesia, #BatikSeSingkat, #TeknikPembuatanBatikSecaraSingkat