Minggu, 29 Maret 2015

Sejarah Batik Cap

sejarah batik cap


Raffles memperkenalkan penggunaan teknik batik cap di Indonesia pada awal abad ke 19. Ia membuat pakaian imitasi India dengan pola yang di cap seperti di India. Teknik ini berkembang di Palembang dalam sebuah periode. Dalam perkembangannya, pola cap dengan bahan malam ditemukan di Aceh pada akhir abad 19. Pola-pola cap ini juga banyak ditemukan di Jambi. Selain produksi sendiri,


di Jambi juga ditemukan kain-kain impor yang dibuat dengan teknik cap. Peninggalan alat kuno untuk membuat cap berbahan kayu, masih bisa ditemukan di Palembang. Penggunaan alat cap berbahan kayu ini merupakan pendahulu dari alat tembaga untuk membuat batik cap.

Membatik memang membutuhkan ketrampilan, ketelitian, dan ketelitan agar hasil batik bisa maksimal. Ketiga hal tersebut harus dimiliki oleh para seniman sehingga karya batik yang dihasilkan akan bagus. Meskipun cara pembuatan batik tersebut ada beberapa cara seperti batik tulis, batik cap, dan juga batik printing,


tapi pada dasarnya semua proses pembuatan batik tetap membutuhkan ketrampilan, ketelitian, serta ketelatenan. Dari proses pembuatan batik yang berbeda, maka alat pembuat batik yang dibutuhkan pastinya juga akan berbeda. Dalam artikel ini akan dibahas berbagai alat untuk pembuat batik berdasarkan proses pembuatannya.


Pada dasarnya alat dan bahan membatik cap dengan membatik tulis hampir sama. Perbedaannya hanya pada alat cantingnya dan wajan. Kalau dalam batik cap digunakan canting yang cara kerjanya mirip dengan stempel. Wajan yang digunakan pada batik cap mempunyai bentuk pipih dan datar, tidak seperti wajan pada batik tulis yang mempunyai bentuk cekung dan bundar.


Kompor termasuk alat utama dalam proses membatik dengan canting cap maupun tulis. Kompor berfungsi untuk mencairkan atau melelehkan lilin (malam). Selanjutnya pada wajan yang digunakan untuk membatik cap diletakkan kain goni di atas permukaannya, tujuannya agar cairan lilin malam dapat menempel secara merata pada penampang canting cap.


Meja cap yang digunakan dalam membuat batik cap terbuat dari kayu, yang pada bagian permukaan meja dilapisi dengan busa (spoon) yang sudah dilapisi dengan plastik perlak untuk mengoptimalkan hasil cap-capan dan sekaligus menghindari agar malam tidak lengket pada meja maka busa (spoon) harus dalam keadaan basah.


Sejarah Batik Cap,Batik Cap,Batik Indonesia



Sejarah Batik Cap

#BatikCap, #BatikIndonesia, #SejarahBatikCap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar