Jumat, 27 Maret 2015

Sejarah Batik Gumelem

Sejarah batik gumelem

Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.

Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

batik merupakan coretan diatas kain yang mempunyai makna, dan setiap coretan yang dituangkan merupakan seni lukis yang tak semua orang dapat membuatnya.

Di Kabupaten Banjarnegara terdapat peninggalan seni yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang berupa seni membatik, yang khas dari koat pensiun ini (sebutan Kabupaten Banjarnegara). Gumelem, ya kata ini adalah kata yang tak asing lagi di Banjarnegara, Desa yang akrab disebut sebagai desa batik ini merupakan pusatnya seni batik untuh daerah banjarnegara ini. hampir seluruh warganya merupakan pembuat batik,


seni batik ini sudah mengalir pada darah mereka sejak jaman nenek moyang mereka dahulu, kecekatan, keuletan, dan ketekunan pada setiap goresan yang dituangkan berasal dari ide kosep dan kejernihan pikiran para pembatik membuat hasil karyanya bernilai.


Motif batik di Gumelem sendiri mengalami pembagian dalam dua golongan corak, yaitu klasik dan kontemporer. Corak klasik antara lain : Pring Sedapur, Gajah Uling, Sungai Serayu, Udan Liris, Jahe Serimpang, Sido Mukti, Grinting, Galaran, Buntelan, Sidoluhur, Ukir Udar, Sekar Jagad, Gabah Wutah, Blaburan, Parang Angkrik, Parang Angkrik Seling, Kopi Pecah. Pada motif kontemporer sudah sedikit banyak perbedaan dengan batik banyumas. Motif kontemporer lebih variatif, mengakomodir kekhasan Banjarnegara,


menggunaan pewarnaan yang lebih berani seperti hijau, merah, biru dan warna-warna lain sesuai keinginan, dikerjakan oleh pembatik-pembatik muda, corak relatif jarang-jarang dan besar-besar, satu muka atau dituangkan hanya satu sisi kain, dan dapat disesuaikan dengan order baik waktu pengerjaan, warna maupun harga. Contoh Corak Kontemporer: Sawung Alit, Lumbu Pari, Kawung Ceplokan, Kantil Rinonce, Sekar Tirta, Pilih Tanding, Salak Raja, Sekar Kinasih.


Sejarah Batik Gumelem,Batik Gumelem,Batik Indonesia



Sejarah Batik Gumelem

#BatikGumelem, #BatikIndonesia, #SejarahBatikGumelem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar