Kamis, 16 April 2015

Sejarah Batik Besurek

sejarah batik besurek

Kain besurek adalah kain tradisional warisan leluhur masyarakat tradisional Bengkulu yang terbuat dari kain katun dan menyerupai batik jawa. Nama besurek berasal dari kata bersurat ataupun menulis. Jadi, batik besurek bisa diartikan sebagai batik bertulisan. Hal ini karena motif batik besurek sangat khas berupa motif huruf arab gundul (kaligrafi) yang telah dikreasikan. Motif kain tersebut terpengaruh unsur kebudayaan Islam dan inilah yang membedakannya dengan motif batik jawa.

Proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan batik jawa, ada batik yang ditulis atau dicetak. Warna batik besurek sedikit berbeda dengan batik jawa. Apabila batik jawa identik dengan warna coklat, kuning, merah, hijau, dan biru maka batik bersurek didominasi warna lebih cerah dan beragam.

Disebut besurek atau bersurat karena kain ini bertuliskan huruf-huruf Arab. Konon, batik besurek diperkenalkan para pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad XVII. Dahulu kala di beberapa kain, terutama untuk upacara adat, kain ini memang bertuliskan huruf Arab yang bisa dibaca. Tetapi, untuk sekarang ini sebagian besar hanya berupa hiasan mirip huruf Arab.

Kain besurek sekarang sudah berbeda dengan kain besurek asli seperti yang dibuat ratusan tahun lalu. Para perajin sudah memadukan besurek yang aslinya hanya bermotif huruf arab dicampur dengan motif bunga Raflesia Arnoldy, bunga khas Bengkulu. Hal itu dilakukan untuk lebih memasyarakatkan kain besurek. Selain itu, dengan mendobrak tradisi lama diharapkan hasil kerajinan rakyat ini menjadi semakin populer dan dipakai tidak hanya untuk keperluan adat.

Keahlian yang telah didapat masyarakat Bengkulu itu terus dilakukan higga sekarang. Untuk menjaga kelestarian (kelangsungan) Kain Besurek sampai kapanpun, sekarang ini dilakukan pembinaan oleh beberapa lembaga antara lain Departemen Industri & perdagangan, Departemen Pariwisata, Departemen Pnedidikan & Kebudayaan, dimana menetapkan Kain Besurek sebagai mata pelajaran di sekolah.


Kerajinan membatik resmi berganti nama menjadi kerajinan Kain Besurek saat pemerintahan daerah tingkat I dijabat oleh Razie Yahya. Banyak orang menyebutnya sebagai batik besurek, padahal sebenarnya yang benar adalah Kain Besurek.


Sejarah Batik Besurek,Batik Besurek,Batik Indonesia



Sejarah Batik Besurek

#BatikBesurek, #BatikIndonesia, #SejarahBatikBesurek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar