Sejarah batik gumelem banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini tak hanya terkenal karena ada petinju kelas dunia yaitu Chris John, dataran tinggi Dieng, minuman segar tradisional Dawet Ayu ataupun Salak Pondoh. Banjarnegara juga mulai dikenal masyarakat luas karena seni kerajinan batiknya.
Sampai saat ini, belum ada penelitian khusus mengenai sejarah Batik Gumelem. Ada banyak versi yang mengisahkan perjuangan hidup Batik Gumelem. Sejarah Batik Gumelem juga terkait dengan sejarah Batik Banyumas yang berpusat di Sokaraja (abad ke-15). Sejak Perang Diponegoro tahun 1830, saat Pangeran Puger mengungsi ke Banyumas yang diikuti oleh para punggawa, budayawan, dan juga seniman.
Seorang pengikut yang terkenal waktu itu adalah Najendra, yang mengembangkan batik celup Sokaraja. Di tempat baru tersebut, mereka mulai mengembangkan seni kerajinan batik dengan coraknya masing-masing. Salah satunya munculah Batik Gumelem.
Di Banyumas, keluarga raja tersebut memilih menetap di Sokaraja. Di tempat inilah mereka memulai kegiatan yang dilakoninya sehari-hari, termasuk membatik dan mengenakannya dalam kepentingan berbusana. Pengikut Pangeran Diponegoro yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah yang mengembangkan batik celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat pewarna dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.
Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik di daerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif dan warna khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas. Setelah Perang Dunia I pembatikan mulai dikerjakan oleh penduduk Sokaraja keturunan Tionghoa disamping mereka dagang bahan batik.
Dalam Buku Profil Batik Gumelem (2008), Sejarah Batik Gumelem diyakini sudah ada sejak berdirinya tanah perdikan Gumelem yang kemudian menjadi Kademangan Gumelem. Miniatur kehidupan istana seperti pranata, trapsila, busana dan tata praja di wilayah pedesaan secara baik ditemukan pada ragam kehidupan di Kademangan Gumelem.
Layaknya wilayah perdikan, Kademangan Gumelem mengatur rumah tangganya sendiri. Demang memiliki pembantu sentana dalem yang mengurus kelancaran pemerintahan disamping terdapat satuan-satuan kerja teknis untuk mendukung keberadaan dan menjaga wibawa kademangan. Diantara satuan inti itu terdapat tukang batik yang bertugas membuat kain batik bagi keperluan busana keluarga, kerabat dan sentana dalem Kademangan.
Sejarah Batik Gumelem Banjarnegara,Batik Gumelem Banjarnegara,Batik Indonesia
Sejarah Batik Gumelem Banjarnegara
#BatikGumelemBanjarnegara, #BatikIndonesia, #SejarahBatikGumelemBanjarnegara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar