sejarah batik huza
Batik di daerah Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga kraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita pengiring ratu. Pada saat upacara resmi kerajaan, keluarga kraton memakai pakaian kombinasi batik dan lurik. Melihat pakaian yang dikenakan keluarga kraton, rakyat tertarik dan meniru sehingga akhirnya batikan keluar dari tembok kraton dan meluas di kalangan rakyat biasa.
Ketika masa penjajahan Belanda, dimana sering terjadi peperangan yang menyebabkan keluarga kerajaan yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah lain seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke daerah timur Ponorogo, Tulung Agung dan sebagainya maka membuat batik semakin dikenal di kalangan luas.
Batik Huza adalah batik pekalongan yang didirikan pada tahun 1985. Batik peklaongan Huza memiliki corak khas tersendiri yaitu hitam putih dan juga meproduksi batik khas Pekalongan yang berwarna cerah. Batik Huza pun juga bekerjasama dengan pabrik mori Candi Mekar dalam memperoleh bahan baku .
Batik dan cap diproduksi dan didesain sesuai dengan kenginan pemilik. Batik Huza dalam perkembangannya selalu meningkatkan kualitas barang dengan mempertahankan mutu kain dan pewarnaan yang tidak cepat luntur. Pusat Batik yang terbesar di kota Pekalonagn ini memproduksi dari kain, pakaian jadi , batik sutra, sprey dan lain-lain.
Batik huza tersebut memiliki ciri khas yang secara tradisional yaitu batik cap dan batik tulis.Batik Pekalongan yang cukup dikenal ini membuka cabang di Yogyakarta untuk mempermudah pendistribusian pada pertokoan batik yang ada di Yogyakarta
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak
abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Sejarah Batik Huza,Batik Huza,Batik Indonesia
Sejarah Batik Huza
#BatikHuza, #BatikIndonesia, #SejarahBatikHuza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar