Senin, 27 Juli 2015

Jual Batik Pekalongan Grosir Gaun Pesta Batik

Hubungi 0812 8110 6669 Batik Nulaba. Jual Batik Pekalongan Grosir Gaun Pesta Batik.Toko baju batik terlengkap dan murah.Mau?


Jual Batik Pekalongan Grosir Gaun Pesta Batik


 Jual Batik Pekalongan Grosir Gaun Pesta Batik.


Langkah-langkah pembuatan batik.


1. Batik Tulis


Batik tulis adalah batik yang motifnya dibentuk dengan tangan, yaitu digambar dengan pensil dan canting. Berikut ini akan dijelaskan tentang teknik sederhana dalam membuat batik tulis.


Alat dan bahan:


* Kain polos berukuran 40 x 40 cm

* Kertas Manila berukuran 40 x 40 cm

* Zat Pewarna

* Lilin

* Pensil

* Wajan (untuk mencairkan lilin)

* Panci (untuk melarutkan zat pewarna)

* Ember (untuk mencuci kain)

* Canting


Cara Pembuatan:


1. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih dan disetrika lebih dahulu, agar proses pewarnaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


2. Dalam sebuah wadah mangkok plastik, buatlah larutan Napthol dan garam Diazol, dengan perbandingan 1 sendok makan napthol dicampur 2-3 sendok TRO (Turkish Red Oil), aduk hingga rata dan mengental. Setelah itu tuangkan sedikit air mendidih dan aduk hingga tercampur rata lalu masukkan 1 sendok teh soda api sampai ada reaksi larutan menjadi jernih. Larutan yang sudah jernih tersebut tuangkan ke dalam ember plastik berukuran sedang (ukuran 20 liter) yang sudah berisi air 1/3 nya, lalu aduk hingga rata.


3. Buatlah larutan garam dengan cara mencampurkan 1 sendok makan garam diazo ke dalam 200 ml air, aduk sampai larut lalu masukkan ke dalam ember yang berukuran seperti di atas yang sudah berisi air 1/3 bagian nya. Air sebanyak ini cukup untuk mencelup kain sepanjang 4 meter.


4. Buatlah sketsa motif batik pada kain tersebut dengan menggunakan pensil yang memiliki tingkat kekerasan sedang, misalnya pensil jenis B. Jika akan membuat motif yang sama pada kain yang lain, sebaiknya kita membuat gambar motif tersebut pada selembar kertas agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjiplaknya berulang-ulang.


5. Panaskan malam dalam wadah yang berbentuk seperti wajan kecil (kenceng) diatas api kompor kecil, dan setelah malam itu cair tutup motif batik yang telah dibuat tadi dengan malam cair ini dengan menggunakan canting. Gunakan canting yang memiliki ukuran lubang yang sesuai dengan ukuran garis motif tadi.


6. Setelah selesai menutup motif pertama, celup kain tersebut ke dalam pewarna kain yang paling cerah / warna paling muda hingga rata, selanjutnya keringkan dengan cara direntangkan ditempat terbuka tapi tidak terkena sinar matahari langsung untuk menghindari pemudaran warna celupan.


7. Lanjutkan proses pembuatan motif kedua seperti pada langkah c, lalu lanjutkan dengan langkah d dengan catatan: warna celupan ke dua harus lebih gelap dari warna pertama.


8. Setelah proses pencelupan dan pengeringan dianggap selesai, maka proses selanjutnya adalah melakukan pelorodan. Pelorodan adalah proses untuk menghilangkan malam yang menempel di kain tersebut dengan cara mencelupkannya dalam air mendidih yang sudah dicampur soda abu. Usahakan agar kain dicelup berulang kali hingga malam nya benar-benar hilang.


9. Untuk membuat larutan pelorodan ini adalah dengan cara mencampurkan 2-3 sendok soda abu ke dalam 4-5 liter air mendidih.


2. Batik Cap/Stempel


Batik Cap adalah batik yang pembuatannya menggunakan stempel (cap) yang biasanya terbuat dari tembaga yang telah digambar pola dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).


Alat dan bahan:


* Kain polos berukuran 40 x 40 cm

* Stempel (cap) yang telah digambar pola

* Zat Pewarna

* Lilin

* Pensil

* Wajan (untuk mencairkan lilin)

* Panci (untuk melarutkan zat pewarna)

* Ember (untuk mencuci kain)

* Canting


Cara Pembuatan:


* Rebus campuran lilin hingga mendidih. Oleskan lilin cair pada stempel (cap) yang biasanya terbuat dari tembaga yang telah digambar pola lalu di cap-kan ke kain untuk membentuk ragam hias yang diinginkan.

* Rebus zat pewarna lalu dinginkan. Kemudian, celupkan kain yang sudah dibatik dengan lilin, dan balik-balikkan sampai rata.

* Rebuslah air hingga mendidih, masukkan kain yang sudah diwarnai untuk menghilangkan lilin yang melekat.

* Cucilah kain hingga bersih dan bilaslah berulang-ulang.

* Keringkan di tempat teduh (diangin-anginkan).


3. Batik Sablon


Yaitu batik yang motifnya dicetak dengan klise / hand print.


Alat dan bahan:


* Kain polos berukuran 40 x 40 cm

* Alat Sablon

* Zat Pewarna

* Pensil

* Ember (untuk mencuci kain)


Cara Pembuatan:


* Buatlah pola ragam hias pada kertas dan ciplakkan gambar motif tersebut dengan menggunakan alat sablon, kemudian diberi warna yang diinginkan.

* Cucilah kain hingga bersih dan bilaslah berulang-ulang.

* Keringkan di tempat teduh (diangin-anginkan).


4. Batik Painting


Batik Painting adalah batik yang dibuat tanpa pola, tetapi langsung meramu warna di atas kain.


Alat dan bahan:


* Kain polos berukuran 40 x 40 cm

* Zat Pewarna

* Panci (untuk melarutkan zat pewarna)

* Ember (untuk mencuci kain)

* Canting


Cara Pembuatan:


* Gambarlah motif ragam hias secara langsung pada kain polos dengan menggunakan canting yang berisikan zat pewarna yang diinginkan.

* Cucilah kain hingga bersih dan bilaslah berulang-ulang.

* Keringkan di tempat teduh (diangin-anginkan).


5. Batik Printing


Yaitu batik yang penggambarannya menggunakan mesin. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena menggunakan mesin modern. Kemunculan batik printing dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.


Alat dan bahan:


* Kain polos

* Zat Pewarna

* Mesin Cetak/Print

* Ember (untuk mencuci kain)


Cara Pembuatan:


* Gambarlah motif ragam hias pada computer, kemudian print-kan/ cetak pada kain polos dengan menggunakan mesin cetak..

* Cucilah kain hingga bersih dan bilaslah berulang-ulang.

* Keringkan di tempat teduh (diangin-anginkan).



Jual Batik Pekalongan Grosir Gaun Pesta Batik

#JualBatik, #PekalonganGrosirGaunPestaBatik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar