Rabu, 01 Juli 2015

Toko Batik Lasem Model Baju Pesta Batik

Hubungi 0812 8110 6669 Batik Nulaba. Toko Batik Lasem Model Baju Pesta Batik.Toko baju batik dengan model yang elegan dan mewah namum harga terjangkau.Mau?


Toko Batik Lasem Model Baju Pesta Batik


 Toko Batik Lasem Model Baju Pesta Batik.


Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama yaitu semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer pada akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik merupakan seni lukis di atas kain (mori) yang menggunakan pewarna alami dengan berbagai corak atau motif yang sangat indah dan memukau. Apabila Anda jalan-jalan ke galeri batik dan melihat berbagai motif – apalagi batik tulis – pasti Anda akan terpesona dan kagum serta ingin untuk memilikinya. Walaupun sebenarnya harganya pun lumayan, tetapi itu merupakan kepuasan atau mempunyai nilai tersendiri bagi yang memilikinya.


Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang, termasuk Anda, mengetahui cara merawatnya agar awet warnanya. Apabila Anda salah seorang pecinta batik, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam merawat batik agar tetap berwarna indah. Karena, apabila Anda tidak mengetahui bagaimana cara merawatnya, warna batik akan cepat pudar dan keindahan batik pun menurun. Adapun tips merawat batik, adalah sebagai berikut:


  1. Simpanlah batik tulis, baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang tidak lembab dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung. Bungkuslah kain batik dengan kertas pembungkus kimono atau jenis kertas lain yang tidak bersifat asam. Beri bebauan yang dapat mengusir ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami atau biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena berisiko merusak warna.

  2. Simpan busana batik kesayangan Anda dalam plastik agar tidak dimakan ngengat dan terpisah dengan jenis kain lainnya. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan dapat merusak batik. Jika tidak demikian, ada cara lain agar busana batik kesayangan Anda tidak dimakan ngengat, yakni bungkus merica secukupnya dengan tisu dan letakkan di lemari tempat Anda menyipan batik. Bisa juga memakai akar wangi yang sudah melalui dua kali proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering. Atau secara periodik, sekitar dua minggu sekali, buka kain batik untuk diangin-anginkan. Jemurlah selama 10 hingga 15 menit saat pagi hari agar kain tidak lembab.

  3. Untuk mencuci batik tulis, jangan menggunakan mesin cuci. Cucilah secara manual dengan tangan dan jangan gunakan sabun cuci yang keras. Jangan mencuci batik memakai pembersih tekstil yang mengandung bahan kimia. Misalnya, detergen, sampo, atau sabun dan sejenisnya. Hal tersebut akan cepat merusak dan memudarkan warna kain. Sebaiknya, gunakan buah lerak, banyak dijual di pasar-pasar tradisional (di toko-toko penjual batik sudah berbentuk sabun cair). Aroma buah lerak sanggup mencegah hewan-hewan kecil perusak sehingga warna batik tetap cemerlang. Cara memakainya pun cukup mudah, remas-remas buah lerak sampai mengeluarkan busa. Tambahkan air hangat, lantas rendam batik selama lima menit. Setelahnya kucek bagian yang kotor pelan-pelan.

  4. Jika batik tidak terlalu kotor, cukup rendam air hangat. Tapi, jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, hilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.

  5. Jangan mengeringkan batik yang telah dicuci dengan cara diperas. Ini akan membuat batik kusut dan sulit rapi, walau sudah disetrika. Langsung saja dijemur memakai gantungan baju. Namun, diangin-anginkan saja, jangan sampai tekena sinar matahari langsung untuk menghindari pudarnya warna. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula. Jangan mencuci busana batik yang tidak terlalu kotor, cukup angin-anginkan saja.

  6. Bila menyetrika, gunakan suhu panas yang rendah. Alasi permukaan batik dengan kain katun tipis.

  7. Apabila busana batik habis dipakai, angin-anginkan selama kurang lebih satu jam, kemudian diwiru dan dilipat.

  8. Keluarkan batik dari lemari penyipanan minimal sebulan sekali. Buka lipatannya, kibas-kibaskan untuk menghilangkan debu juga ngengat yang terlanjur menghinggap. Angin-anginkan kurang lebih satu jam lamanya. Bersihkan pula lemari penyimpan dengan mengganti alasnya, sedapat mungkin memakai kertas roti dan jangan kertas koran sebab tintanya bisa merusak motif batik.

  9. Agar batik menjadi harum, sekalian mengeluarkan batik dari lemari penyimpanan, asap-asapkan dengan akar wangi. Caranya mudah, buat bara api menggunakan akar wangi, masukkan kedalam sangkar ayam, kemudian bentangkan busana batik Anda di atasnya selama tiga puluh lima menit. Cara lainnya, bisa dengan pewangi buatan. Namun, jangan menyemprotkannya langsung, tutupi busana batik Anda dengan kertas roti. Perlakuan ini bisa diterapkan pada semua jenis batik, terutama batik sutra dengan pewarna alami.

  10. Untuk menghindari jamur. Caranya, bersihkan memakai air teh kental (tidak manis) dan lap bersih dari kain katun. Celupkan lap kedalam air teh dan usapkan perlahan-lahan ke seluruh permukaan batik hingga basah merata. Setelah itu, jenur batik di bawah terik matahari sampai benar-benar kering. Dan busana batik Anda siap menangkis serangan jamur nakal.


Toko Batik Lasem Model Baju Pesta Batik

#LasemModelBajuPestaBatik, #TokoBatik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar